Makna Rukun Iman Dan Rukun Islam



GERAKAN PRAMUKA
GATOTKACA – SRIKANDI
GUGUS DEPAN 14.2525 – 14.2526
SMA NEGERI 1 JATILAWANG
PERIODE 2018-2019
 

                                    MAKNA RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM
Rukun Iman
                Dalam agama islam dikenal dua pilar penting yang menjadi pedoman hidup bagi seorang muslim, yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Iman menurut bahasa, iman artinya membenarkan. Sedangkan, iman menurut istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan (tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh.
Adapun Rukun iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara lain:
1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada para malaikat.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada had akhir (kiamat).
6. Iman kepada Qodar Allah yang baik atau yang buruk.

Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu:

Mengakuinya dengan lisan
Membenarkannya dengan hati dan kemudian
Mengamalkannya dengan anggota tubuh.
            Pengertian Rukun Islam sendiri dengan cara bahasa yaitu ta’at dan dengan cara hukum syar’a yaitu ta’at kepada hukum – hukum Allah SWT. Setelah Itu adapun Rukun Islam yang wajib & mesti kita lakukan yang merupakan seseorang Muslim (Pemeluk Agama Islam) antara lain juga sebagai berikut :
5 macam rukun islam :
1. Mengucapkan 2 Kalimat Syahadat
2. Mendirikan atau Mengerjakan Shalat
3. Membayar Zakat
4. Berpuasa Ramadhan
5. Pergi Haji

Penjelasan dan Pengertian 5 Rukun Islam

1. Mengucapkan 2 Kalimat Syahadat
Rukun Islam yang pertama kali mesti / wajib dilakukan bagi seorang yang bakal masuk agama Islam yaitu mengucapkan 2 kalimat Syahadat yang memiliki pengertian “ Meyakinkan tak ada tuhan yang terkecuali di sembah di dunia ini kecuali Allah SWT dan Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah. S.W.T’’.
2. Mendirikan Shalat
Rukun Islam ke Dua yang mesti kita melakukan yakni mendirikan / menunaikan / lakukan Shalat, adapun jenis Shalat yang mesti / wajib dilakukan oleh seseorang muslim ialah 5 Shalat Wajib yang antara lain Shalat Subuh, Shalat Dhuhur, Shalat Asyar, Shalat Maghrib & Shalat Isya.
3. Membayar Zakat
Rukun Islam yang ke tiga yang mesti kita melakukan adalah membayar  Zakat. Adapun di dalam Agama Islam memajibkan kita juga sebagai muslim dalam membayar zakat kepada orang yang mempunyai wewenang menerima zakat (Mustahiq) & mustahiq zakat sendiri itu ada delapan kriteria orang yang antara lain :
a. Orang Fakir adalah orang yang tidak memiliki harga dan serta tugas buat memenuhi keperluan sehari – hari.
b. Orang Miskin merupakan yang memiliki harta dan Tugas namun tak menutupi kebutuhannya sehari – hari.
c. Amil ialah orang yang bertugas buat mengurus, menulis dan membagikan zakat pd orang2 Mustahiq
d. Muallaf merupakan orang yang baru masuk islam
e. Riqob ialah hamba sahaya atau budak beli’an
f. Ghorim ialah orang yang terbelit hutang baik yang tak bisa untuk membayarkannya
g. Sabilillah adalah orang yang berjuang dalam berjihad di jalan Allah S.W.T
h. Ibnu Sabil ialah orang yang bepergian jauh yang perbekalannya tak lumayan hingga ketempat maksud
4. Menunaikan Ibadah Puasa di bulan Ramadhan
Yang dimaksud di dalam Rukun Islam ke empat ini adalah diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan, terhadap bulan Syaban tahun ke-2 setelah Nabi Muhammad Saw lakukan hijrah & Puasa sendiri memiliki 3 tingkatan yang antara lain yang merupakan berikut :
  • Puasa Umum adalah Puasa yang cuma menahan lapar, haus dan nafsu birahi
  • Puasa Khusus yakni Puasa yang menjaga semua anggota tubuh baik mata, bibir, kuping dari aksi maksiat atau dosa
  • Puasa yang lebih khusus yakni puasa yang meyakinkan hatinya kepada urusan akhirat & menginginkan ridho Allah. SWT semata
5. Ibadah Haji bagi yang sanggup
Seterusnya Rukun Islam yang terakhir atau kelima merupakan menunaikan haji jikalau sanggup ke Makkah ( Arab Saudi ).
Keutamaan Salat Berjama’ah
Adapun keutamaan salat berjama’ah dapat diuraikan sebagai berikut:
Berjama’ah lebih utama dari pada salat sendirian.
Dari setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan baginya satu dosa serta senantiasa dido’akan oleh para malaikat.
Terbebas dari pengaruh/penguasaan setan.
Memancarkan cahaya yang sempurna di hari kiamat.
Mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Sarana penyatuan hati dan fisik, saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain.
Membiasakan kehidupan yang teratur dan disiplin.

MAKNA BERPUASA
Puasa adalah karakteristik moral dan spiritual yang unik dalam Islam. Secara harfiah Puasa dalam islam didefinisikan untuk menjauhkan diri "sepenuhnya" dari makanan, minuman, hubungan intim dan merokok, mulai dari dari fajar sampai matahari terbenam, selama seluruh bulan Ramadhan, bulan kesembilan dalam tahun Islam.

Macam-macam puasa

1. Puasa wajib
Puasa Wajib yaitu buasa yang dilakukan pada bulan kesembilan dalam kalender islam, yaitu bulan ramadhan, dilakukan selama satu bulan penuh dan diakhiri deangan salat idul fitri.
2. Puasa sunnah
Ada kalanya dianjurkan untuk melakukan puasa sunah, sepeti Tradisi Nabi Muhammad saw. Di antara waktu:
Setiap hari Senin dan Kamis dari seminggu
Hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan lunar
Enam hari di bulan Syawal (bulan setelah Ramadhan)
Hari Arafat (tanggal 9 Dzulhijjah di (Hijriah) Islam kalender)
Hari Ashuraa (10 Muharram dalam (Hijriah) Islam kalender), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau setelahnya.
3. Puasa kafarat
Yakni bayaran yang diberikan karena tidak mampu memberikan apa yang seharusnya dari hukum yang dilanggar dikarenakan lalai menjalankan kewajiban. Penyebab puasa ini berdasarkan antara lain:
1. Apabila seseorang tidak mampu memberi makan sepuluh fakir miskin sebanyak atau membebaskan seorang budak, maka ia harus berpuasa selama tiiga hari.
2. Jika seseorang membunuh seorang mukmin dan ia tidak mampu membayar uang darah (tebusan) atau mungkin memerdekakan seorang budak, maka ia harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut.

Tata Cara Mengurus Jenazah yang Baik
A. Memandikan Jenazah
Hal Yang Harus Dilakukan Terhadap Orang Yang Telah Mati Sebelum Dimandikan
Menutup matanya yang terbuka sambil berdo`a.
Menutup mulutnya yang terbuka.
Melepas semua pakaian yang di kenakan dan menggantinya dengan selimut (kain yang menutupi mulai dari kepala hingga kaki).
Hadapkanlah mayit tersebut kearah qiblat.
Gunakanlah sesuatu yang membuat ruangan mayit tersebut menjadi harum, seperti kemenyan dan sebagainya.
Dan perut mayit itu sebaik-baiknya diberi benda asalkan bukan al-Quran. Sepeti halnya kaca dan lainnya.
Membebaskan mayit tersebut dari semua hak yang bersangkutan dengannya seperti hutang dan hak adami yang lainnya, juga kewajiban yang pernah di tinggalkannya ketika dia masih sakit, seperi halnya Sholat, puasa, Zakat, dan kewajiban lainnya yang tidak dia kerjakan pada waktu hidupnya.
Sesuatu Yang Perlu Dipersiapkan sebelum Memandikan:
Air Mutlaq : Yaitu air yang suci dan mensucikan seperti air sumur, air sungai, air hujan, air sumber dan lain sebagainya.
Kain (samper) atau baju gamis untuk menutupi badan atau aurat mayit, dan lebih baik kalau keduanya difungsikan secara bersamaan ketika nanti memandikan.
Bangku untuk tempat memandikan dan di sekelilingnya dikasih Hijab(GOMBONG)
Pohon pisang atau yang lainnya sebagai alas tubuh pada waktu dimandikan.
Beberapa kain kecil untuk membantu membersihkan kotoran yng ada di dubur dan kemaluan dengan memperbankan kain tersebut di tangan kiri.
Harum-haruman seperti kemenyan yang diletakkan di lokasi memandikan, hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi bau-bau yang tidak sedap.
 Kapur atau sabun untuk membantu menghilangkan kotora-kotoran mayit.
B. Mengkafani Jenazah
Langkah-Langkah Mengkafani.
Dalam hal mengkafani, kalau kita mengacu kepada haqqullah ( hak Allah) semata, maka kain yang dibutuhkan hanya sebatas penutup aurat. Bagi laki-laki hanya sebatas penutup pusar dan lututnya, sedangkan bagi perempuan baik orang yang merdeka  atau budak  adalah kain yang dapat menutupi semua anggota tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangannya. Adapun bagi banci/waria hukum mengkafaninya disamakan dengan perempuan.

C. Mensholatkan Jenazah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sholat jenazah ini, diantaranya adalah niat, rukun, serta tata cara lainnya.

Hadis-hadis dalam kehidupan sehari-hari
1 Imaniat
الَدِّيْنُ يُسرٌ
Ad diinu yusrun (HR Bukhari) Artinya: Agama itu mudah

Hadits nomor 2 Ibaadaat
مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلاَةُ
Miftaahul Jannati As Sholaah (HR Ahmad) Artinya: Kunci surga adalah shalat
Hadits nomor 3 Muamalaat
مَنْ غَشَّنا فَلَيْسَ مِنَّا
Man ghassyanaa fa laisa minnaa (HR Muslim) Artinya: Siapa yang curang bukan golongan kami
Hadits nomor 4 Muasyaraat
الَسَّلامُ قَبْلَ الكَلاَمِ
Assalamu qablal kalam (HR Bukhari) Artinya: Ucap salam sebelum bicara
Hadits nomor 5 Akhlaqiyaat
علَيْكُمْ باِلصِّدْقِ
‘Alaykum bis shidqi (HR Muslim) Artinya: Hendaknya kalian berlaku jujur
Hadits nomor 6 Imaniat
نمَا الأعْمَالُ باِلنِّيَةِإِ
Innamal a’maalu bin niyyaat (HR Bukhari) Artinya: Setiap amal sesuai dengan niatnya
Hadits nomor 7 Ibaadaat
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ
At thuhuuru syathrul imaan (HR Muslim) Artinya: Kebersihan adalah sebagian iman
Hadits nomor 8 Muamalaat
مَنِ انْتَهَبَ نُهْبَةً فَلَيْسَ مِنَّا
Manintahaba nuhbatan fa laisa minnaa (HR Tirmizi) Artinya: Siapa merampas milik orang bukan golongan kami
Hadits nomor 9 Muasyaraat
الْجَنَّةُ تَحْتَ أقْدامِ الأُمَّهَاتِ
Al Jannatu tahta aqdaamil ummahaat (Kanzul Ummal) Artinya: Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu
Hadits nomor 10 Akhlaqiyaat
اِجْتَنِبُواالْغَضَبَ
Ijtanibul ghadhab (Kanzul Ummal) Artinya: Jauhilah sifat pemarah


Doa Niat Zakat Fitrah dan Do’a Menerima Zakat

Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri

نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ زَكَاةَ الفِطْرِ عَنْ نَفْسِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالىَ
Aku Berniat menunaikan zakat fitrah utk diriku sendiri sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala

Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri & Keluarga

نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ زَكَاةُ الفِطْرِ عَنِّى وَعَنْ جَمِيْعِ مَنْ يَلءزَمُنِيْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Aku berniat menunaikan zakat fitrah utk diriku & utk semua orang yg nafkahnya menjadi tanggunganku menurut syariat agama sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala

Do’a Menerima Zakat

ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ طَهُوْرًا
Semoga Allah melimpahkan ganjaran pahala terhadap harta yg telah Engkau berikan & semoga Allah memberkahi harta yg masih tersisa padamu, serta semoga Allah menjadikan dirimu suci bersih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar di Gatsi-Smanja Blog!