SURVIVAL



GERAKAN PRAMUKA
GATOTKACA – SRIKANDI
GUGUS DEPAN 14.2525 – 14.2526
SMA NEGERI JATILAWANG
PERIODE 2016-2017
 


SURVIVAL

            Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan. Sedangkan menurut pengertian lain, survival adalah suatu kondisi dimana seseorang/ kelompok orang dari kehidupan normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba / disadari masuk kedalam situasi tidak normal (diluar garis rencananya).
            Orang yang melakukan survival disebut surviver. Survival yang biasa dilakukan yaitu dihutan / alam bebas sehingga disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa, atau kondisi lainnya.
            Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan kita lakukan yaitu :
S : Size up the situation
U : Undue harte makes waste
R : Remember where you are
V : Vanguish fear and panic
I : Improve
V : Value living
A : Act like native
L : Learn basic skill.
            Secara umum aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling mempengaruhi dan berkaitan yaitu aspek psikologi (panik, cemas, takut, sepi, bingung, tertekan, bosan), aspek fisiologi ( sakit, lapar, haus, lelah), dan aspek lingkungan (panas, dingin, kering, hujan).

1.      Komponen pokok survival terdiri atas :
·         Sikap mental berupa hati yang kuat bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berpikir jernih dan positif.
·         Kondisi fisik yang fit dan kuat
·         Tingkat pengetahuan dan ketrampilan
·         Pengalaman dan latihan
·         Perlengkapan  berupa survival kit.
2.      Langkah-langkah survival:
·         Jika tersesat lakukan tindakan pedoma STOP ( Seating, Thinking, Observation, dan Planning)
·         Lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok
·         Tetap berusaha mencari pertolongan
·         Hemat terhadap penggunaan makanan, minuman, dan tenaga
·         Hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri, orang lain, dan alam.
3.      Kebutuhan dasar survival:
·         Air
            Syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan, pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil kondensasi tumbuhan, dan air galian tanah.
·         Makanan
            Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun dan akar (umbi). Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan :
Ø  Hindari tumbuhan berwarna mencolok
Ø  Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
Ø  Mencoba mencicipi sedikit / mengoleskan kekulit. Biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh
Ø  Variankan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
Ø  Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan.
      Hampir semua unggas dan ikan dapat dimakan, begitu juga dengan beberapa serangga, reptil dan mamalia. Kendala utama untuk mendapatkan hewan-hewan liar tersebut ialah cara menangkapnya. Oleh karena itu, perlu membuat perangkap (trap) untuk mempermudah penangkapan hewan liar tersebut.
·         Shelter
            Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari panas, dingin, hujan, dan angin. Shelter dapat menggunakan alam seperti gua, lubang pohon dan celah dibatu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco/ menggunakan bahan dari alam seperti daun -daunan / ranting.
·         Api
            Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologi, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas, membuat tanda/ kode, dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/ teropong, menggosok-gosokan kayu dengan kayu, membenturkan logam dengan logam / batu.
            Ada hal lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan apakah kita akan menetap (survival statis), atau bergerak mencari bantuan (survival dinamis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar di Gatsi-Smanja Blog!